Memahami Pilihan Hewan Qurban Jantan atau Betina
Pertanyaan mengenai hewan qurban jantan atau betina sering muncul menjelang Hari Raya Iduladha. Banyak masyarakat yang ingin berkurban namun masih bingung apakah lebih baik memilih hewan jantan atau betina. Dalam Islam, keduanya sebenarnya diperbolehkan selama memenuhi syarat sah qurban. Namun, terdapat beberapa pertimbangan dari sisi syariat, kualitas daging, hingga nilai sosial yang dapat menjadi panduan bagi umat Muslim dalam menentukan pilihan terbaik.

Ibadah qurban merupakan bentuk pengorbanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan tertentu pada hari raya Iduladha dan hari-hari tasyrik. Oleh karena itu, pemilihan hewan qurban, baik jantan maupun betina, sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan agar ibadah yang dilakukan benar-benar bernilai ibadah dan bermanfaat bagi penerima.
Ketentuan Umum Hewan Qurban dalam Islam
1. Jenis Hewan yang Diperbolehkan
Baik hewan qurban jantan atau betina, keduanya harus berasal dari jenis hewan ternak yang disebutkan dalam syariat, yaitu unta, sapi, kambing, atau domba. Hewan tersebut harus dalam kondisi sehat, cukup umur, dan tidak memiliki cacat fisik seperti buta, pincang, atau kurus yang berlebihan.
2. Usia Minimal Hewan Qurban
Syarat usia menjadi hal penting dalam menentukan sah tidaknya qurban. Adapun ketentuannya adalah:
- Domba minimal berusia 1 tahun atau sudah berganti gigi.
- Kambing minimal berusia 2 tahun.
- Sapi minimal berusia 2 tahun.
- Unta minimal berusia 5 tahun.
Baik hewan qurban jantan atau betina, jika belum mencapai usia tersebut, maka qurban dianggap tidak sah meskipun kondisi fisiknya baik.
3. Kriteria Fisik Hewan
Islam menganjurkan memilih hewan yang sehat, gemuk, dan tidak cacat. Hewan yang patah tanduk, terpotong telinga, atau memiliki penyakit kulit tidak sah dijadikan qurban. Dari segi ini, baik jantan maupun betina bisa dipilih asalkan memenuhi kriteria tersebut.
Keutamaan Hewan Qurban Jantan
1. Lebih Utama Menurut Sebagian Ulama
Sebagian ulama berpendapat bahwa hewan qurban jantan atau betina sama-sama sah, tetapi jantan lebih utama. Hal ini karena hewan jantan biasanya memiliki bentuk tubuh yang lebih besar, daging lebih banyak, dan tampak lebih gagah, sehingga mencerminkan kesempurnaan dalam berkurban. Rasulullah SAW juga disebutkan lebih sering memilih hewan jantan ketika berqurban, khususnya domba bertanduk yang sehat dan gemuk.
2. Tidak Mengganggu Produksi Ternak
Dari sudut pandang peternakan, menyembelih hewan jantan lebih disarankan karena tidak berpengaruh besar terhadap populasi hewan ternak. Betina memiliki peran penting dalam reproduksi dan menjaga kelangsungan populasi. Oleh sebab itu, memilih hewan qurban jantan dianggap lebih bijak dari sisi ekonomi dan ekologi.
3. Tampilan dan Nilai Estetika
Hewan jantan umumnya memiliki fisik yang lebih besar dan kuat, dengan tanduk atau bulu yang indah. Dalam tradisi masyarakat, hewan qurban yang besar sering dianggap lebih bernilai, baik secara sosial maupun simbolik.
Keutamaan Hewan Qurban Betina
1. Sama Sahnya di Mata Syariat
Meskipun hewan qurban jantan atau betina bisa dipilih, Islam tidak membedakan nilai ibadahnya selama memenuhi syarat sah qurban. Betina pun boleh dijadikan hewan qurban, asalkan tidak sedang dalam kondisi bunting, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kesulitan dan tidak sesuai dengan prinsip kasih sayang dalam Islam.
2. Kualitas Daging Tidak Selalu Lebih Rendah
Ada anggapan bahwa daging betina lebih keras atau kurang berkualitas dibandingkan jantan. Namun, hal tersebut tidak selalu benar. Banyak jenis hewan betina yang memiliki kualitas daging baik, terutama jika dirawat dengan baik dan dipelihara secara sehat.
3. Ketersediaan dan Harga yang Lebih Terjangkau
Di beberapa daerah, populasi betina lebih banyak daripada jantan, sehingga harga hewan betina biasanya lebih terjangkau. Hal ini bisa menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin berqurban dengan anggaran terbatas, tanpa mengurangi nilai ibadahnya.
Pandangan Ulama tentang Hewan Qurban Jantan atau Betina
Para ulama dari empat mazhab sepakat bahwa hewan qurban jantan atau betina sama-sama sah untuk dijadikan qurban. Namun, terdapat perbedaan kecil dalam hal keutamaan:
- Mazhab Syafi’i dan Hanbali: Jantan lebih utama karena lebih baik secara fisik dan melambangkan keindahan dalam beribadah.
- Mazhab Hanafi dan Maliki: Tidak ada perbedaan keutamaan, yang terpenting adalah hewan tersebut sehat dan memenuhi syarat syariat.
Dari pandangan ini, dapat disimpulkan bahwa keutamaan qurban bukan hanya pada jenis kelaminnya, tetapi pada keikhlasan dan kualitas hewan yang dipersembahkan.
Pertimbangan Praktis dalam Memilih Hewan Qurban
Beberapa hal penting yang dapat dijadikan acuan ketika menentukan hewan qurban jantan atau betina antara lain:
- Kondisi hewan: pastikan hewan sehat, tidak cacat, dan cukup umur.
- Tujuan qurban: jika ingin mencontoh sunnah Rasulullah SAW, hewan jantan bisa menjadi pilihan.
- Ketersediaan di daerah setempat: pilih hewan yang mudah didapat agar tidak menimbulkan kesulitan logistik.
- Kondisi ekonomi: tidak perlu memaksakan diri, karena yang dinilai Allah adalah keikhlasan dan kesungguhan, bukan besar atau jenis hewan yang dikurbankan.
Kesimpulan
Baik hewan qurban jantan atau betina, keduanya sah dan diterima selama memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Memilih jantan dianggap lebih utama karena lebih besar dan tidak mengganggu populasi ternak, namun memilih betina juga diperbolehkan jika kondisinya sehat dan tidak sedang bunting.
Hakikat qurban bukan pada jenis kelamin hewan, tetapi pada keikhlasan niat dan ketulusan hati dalam beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, yang terpenting adalah memastikan hewan yang dipilih sehat, cukup umur, dan disembelih dengan cara yang sesuai syariat.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pemilihan dan pengadaan hewan qurban jantan atau betina, Anda dapat menghubungi WhatsApp (+62) 812-1233-3590 atau melalui email sales@arlion.co.id.
Baca Juga: