|

Hewan kurban jantan atau betina. Setiap menjelang Iduladha, umat Islam di seluruh dunia mulai mempersiapkan diri untuk berkurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai hewan kurban jantan atau betina, manakah yang lebih utama dan sah untuk dijadikan kurban. Pertanyaan ini penting karena pemilihan hewan yang tepat tidak hanya berkaitan dengan nilai ibadah, tetapi juga aspek syariat dan kualitas kurban itu sendiri.

hewan kurban jantan atau betina

Hukum dan Ketentuan Hewan Kurban

Dalam ajaran Islam, hewan yang boleh dijadikan kurban adalah hewan ternak, yaitu unta, sapi (atau kerbau), kambing, dan domba. Ketentuan ini merujuk pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Hajj ayat 34, di mana disebutkan bahwa penyembelihan dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan berupa hewan ternak.

Namun, selain jenisnya, kondisi fisik dan kelayakan hewan juga menjadi hal penting. Hewan kurban harus sehat, tidak cacat, tidak buta, tidak pincang, dan memiliki bobot yang cukup. Dari sini muncul perdebatan mengenai hewan kurban jantan atau betina, karena keduanya memiliki perbedaan dari sisi fisik, ekonomi, dan keutamaan ibadah.

Perbedaan Hewan Kurban Jantan dan Betina

Secara umum, baik hewan jantan maupun betina sah dijadikan kurban selama memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh syariat. Namun, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.

1. Hewan Kurban Jantan

Hewan jantan biasanya memiliki postur tubuh lebih besar dan daging yang lebih banyak. Dari segi penampilan, jantan cenderung lebih gagah dan kuat. Dalam konteks sosial, memilih hewan kurban jantan sering dianggap lebih “prestisius” karena ukuran dan tampilannya yang menarik perhatian masyarakat.

Selain itu, banyak ulama berpendapat bahwa hewan kurban jantan lebih utama dibanding betina, selama tidak ada alasan tertentu yang menghalangi. Hal ini karena hewan jantan tidak digunakan untuk berkembang biak, sehingga penyembelihan tidak mengganggu populasi ternak.

2. Hewan Kurban Betina

Sementara itu, hewan betina juga sah untuk dijadikan kurban selama tidak sedang dalam keadaan bunting dan memenuhi syarat fisik yang sehat. Namun, dari sisi ekonomi, hewan betina biasanya digunakan untuk tujuan reproduksi, sehingga disarankan agar tidak disembelih jika masih produktif.

Ulama sepakat bahwa jika seekor hewan betina tidak digunakan untuk berkembang biak, maka tidak ada larangan untuk menjadikannya kurban. Bahkan dalam beberapa kondisi, hewan betina bisa lebih mudah didapatkan dan lebih murah dibanding jantan, sehingga menjadi pilihan rasional bagi sebagian masyarakat.

Pandangan Ulama tentang Hewan Kurban Jantan atau Betina

Dalam kitab-kitab fiqih klasik seperti Al-Majmu’ karya Imam Nawawi dan Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, dijelaskan bahwa baik jantan maupun betina sama-sama sah dijadikan hewan kurban. Namun, hewan jantan memiliki keutamaan lebih karena dianggap lebih sempurna dari sisi fisik dan tidak mengganggu populasi ternak.

Ulama mazhab Syafi’i dan Hanbali berpendapat bahwa hewan kurban jantan lebih afdhal, tetapi bukan berarti yang betina tidak sah. Mazhab Maliki dan Hanafi juga mengakui sahnya kurban betina, selama tidak bertentangan dengan tujuan pelestarian ternak dan kesejahteraan hewan.

Dengan demikian, keputusan memilih hewan kurban jantan atau betina bisa disesuaikan dengan kemampuan, kondisi, dan niat seseorang.

Tips Memilih Hewan Kurban yang Tepat

Baik memilih hewan kurban jantan atau betina, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ibadah kurban menjadi sah dan sempurna:

1. Pastikan Usia Hewan Sesuai

  • Kambing atau domba minimal berumur 1 tahun.
  • Sapi atau kerbau minimal berumur 2 tahun.
  • Unta minimal berumur 5 tahun.

Usia ini menunjukkan bahwa hewan sudah dewasa dan layak disembelih.

2. Periksa Kondisi Fisik Hewan

Hewan tidak boleh buta, pincang, sakit, kurus, atau memiliki cacat fisik. Hewan yang cacat atau sakit tidak sah dijadikan kurban karena tidak memenuhi standar keindahan ibadah.

3. Pilih dari Sumber yang Terpercaya

Hewan kurban sebaiknya dibeli dari peternak atau penjual yang memiliki reputasi baik dan memperhatikan kesehatan hewan. Pastikan hewan telah divaksinasi dan bebas dari penyakit menular seperti antraks atau PMK.

4. Perhatikan Niat dan Proses Penyembelihan

Kurban adalah ibadah, bukan sekadar kegiatan sosial. Oleh karena itu, niat harus murni karena Allah SWT. Proses penyembelihan juga sebaiknya dilakukan oleh orang yang memahami syariat dan memenuhi adab penyembelihan yang benar.

Keutamaan Berkurban dalam Islam

Berkurban bukan hanya bentuk pengorbanan materi, tetapi juga simbol ketaatan dan rasa syukur kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan kurban.” (HR. Tirmidzi).

Dengan memahami perbedaan hewan kurban jantan atau betina, diharapkan umat Islam bisa memilih dengan bijak tanpa kehilangan makna spiritual dari ibadah tersebut. Inti dari kurban bukanlah besar kecilnya hewan, melainkan ketulusan hati dan keikhlasan dalam beribadah.

Kesimpulan

Baik hewan kurban jantan atau betina, keduanya sah dijadikan kurban selama memenuhi syarat yang ditetapkan syariat Islam. Namun, jika dilihat dari sisi keutamaan, hewan jantan lebih utama karena tidak mengganggu proses reproduksi ternak dan biasanya lebih sehat serta besar.

Pada akhirnya, yang paling penting adalah niat dan kesungguhan dalam melaksanakan ibadah kurban sesuai kemampuan. Setiap Muslim diharapkan menjadikan momen Iduladha sebagai ajang memperkuat keimanan dan berbagi kepada sesama.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai edukasi dan layanan terkait kurban atau hewan kurban jantan atau betina, Anda dapat menghubungi WhatsApp ‪‪‪(+62) 812-1233-3590‬‬‬ atau melalui email sales@arlion.co.id.

Baca Juga: